Markas PMI Kota Padang

Silahkan hubungi kami di Jl.Terandam III No 27 B Kota Padang - Sumatera Barat - Indonesia

pmi_cabang_padang@yahoo.com pmi.cabang.padang@gmail.com

telp : 0751. 7876151

fax : 0751. 33624

Life For Humanity

Dengan memegang tujuh prinsip palang merah dan bulan sabit merah internasional, kami dedikasikan diri untuk membantu kemanusiaan.

STRATEGI UDD PMI KOTA PADANG DALAM MENYIKAPI KEKURANGAN DARAH PADA BULAN RAMADHAN



PMI Kota Padang. Unit Donor Darah PMI Kota Padang berupaya maksimal untuk menjaga ketersediaan darah bagi rumah sakit dan klinik di Kota Padang menjelang bulan Rhamadan. Kondisi tahun sebelumnya pada Bulan Rhamadan terjadi penurunan donor darah khususnya untuk permintaan TROMBOSIT. Anggapan masyarakat selama ini mendonorkan darah di Bulan Puasa dapat menurunkan kebugaran dan merusak ibadah puasa mereka menjadi salah satu factor minimnya pendonor darah.
 


Menurut Kasi Lab UDD PMI Kota Padang Ervina Sukarti yang ditemui di ruang kerjanya (25/6) “Saat ini UDD PMI mencatat sebanyak 60-80 kantong permintaan darah setiap harinya dan pendonor sukarela hanya berkisar 10 orang setiap harinya. Hal ini memang tidak menggambarkan keseimbangan antara penyediaan dan kebutuhan darah bagi masyarakat”. Selain itu dia menegaskan bahwa kebutuhan darah yang datang bukan hanya dari Rumah Sakit dan klinik di kota Padang namun juga dari wilayah-wilayah lain seperti Solok, Pariaman, Pesisir Selatan bahkan Palembang.
Kondisi ini disikapi oleh UDD PMI Kota Padang dengan strategi menjemput bola dan himbauan kepada masyarakat melalui media public untuk berpartisipasi dalam mendonorkan darah. UDD PMI Kota Padang juga menyiapan armada pendukung mobile unit donor darah untuk menjemput bola kepada calon pendonor ke lokasi-lokasi yang atau lembaga yang telah menyiapkan calon pendonor darah.
UDD PMI Kota Padang mengharapkan masyarakat yang memenuhi syarat untuk medonorkan darah agar bisa mendonorkan darah ke UDD PMI Kota Padang jl.Sawahan 2 No.12 Kota Padang, atau menghubungi mobile UDD untuk menjangkau lokasi. “ 25 orang calon pendonor tersedia , kami akan kerahkan mobil UDD untuk memberikan layanan donor darah, karena setetes darah dari pendonor merupakan penyelamat jiwa orang lain” ujar Andi Kasi Screening UDD Kota Padang mengakhiri.(adm)

Pembentukan dan Pelatihan SIBAT di Kelurahan Baringin Kec. Lubuk Kilangan dan Kel. Padang Sarai Kec. Koto Tangah

    Markas PMI Kota Padang- SIBAT merupakan wadah bagi masyarakat dalam upaya-upaya pengurangan resiko terpadu di daerah yang mereka tempati, sehingga anggota sibat tersebut bisa menjadi pembimbing, motivator dan penggerak dari masyarakat disekitarnya dalam upaya-upaya pengurangan resiko didaerahnya. PMI Kota Padang dalam hal ini ikut andil dalam kegiatan tersebut dengan Membuka Pelatihan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) Jumat (27/1) di Kelurahan Baringin Kecamatan Lubuk Kilangan Kota Padang dan di daerah prog. yg kedua kamis (09/2) di kelurahan Padang Sarai Kec. Koto Tangah. Pelatihan SIBAT ini merupakan bagian dari Program PERTAMA (Pengurangan Resiko Terpadu Berbasis Masyarakat) yang merupakan kerjasama antara Palang Merah Indonesia dengan Palang Merah Perancis. 
    Pelatihan kali ini dibuka langsung oleh Ketua PMI Kota Padang Drs H. Muchlis Sani (Baringin) dan Bapak Wakil Ketua Bidang Organisasi H. Herman, SE (Padang Sarai), yang dihadiri oleh Camat Lubuk Kilangan Andre Al Gamar, Pengurus PMI Kecamatan Lubuk Kilangan dan Lurah baringin beserta tokoh-tokoh masyarakat setempat begitu pula dengan di daerah Padang Sarai. Pelatihan SIBAT di kelurahan Baringin dilaksanakan dari tanggal 27 Januari s/d 2 Februari 2012 sedangkan untuk daerah Padang sarai telah dilaksanakan dari tanggal 09 Februari s/d 15 februari 2012 dengan peserta masing-masing sebanyak 20 orang dan fasilitator langsung dari PMI kota Padang sendiri.
    "Sibat merupakan ujung tombak untuk satuan penanganan bencana yang berada di kelurahan Baringin apabila terjadi bencana dan bisa berkoordinasi dengan PMI serta BPBD dan instansi-instansi terkait lainnya di Kota Padang," kata Muchlis.
    Selain dari Beringin dan Padang Sarai di Kota Padang yang yang menjadi daerah program PERTAMA PMI Kota Padang  adalah Kelurahan Bungus Barat di Bungus Teluk Kabung. 
    "Beringin merupakan daerah yang tepat dalam pembentukan Sibat ini karena lingkungan dan masyaratnya sangat peduli terhadap kesiapsiagaan terhadap bencana. Kelurahan ini berada pada daerah pinggiran bukit yang sangat rawan terhadap longsor dan banjir bandang," katanya.
    Andre Al Gamar selaku Camat Lubuk Kilangan menyambut baik pembentukan Sibat di kelurahan ini dan mendukung supaya tim ini nantinya tetap solid di tengah masyarakat. "Tim Sibat diharapkan dapat menjadi motivator kepada masyarakat dalam kesiapsiagaan dan dalam upaya pengurangan resiko yang akan timbul jika terjadi bencana yang tidak kita harapkan, baik di Kelurahan Beringin maupun di luar Kelurahan Beringin," ujarnya. Demikian juga adanya di daerah Padang Sarai yang berada di pinggiran pantai dan daerah yang masih bnyak rawa-rawanya yang sangat rentan sekali terhadap resiko bencana banjir. atas nama masyarakat padang Sarai Bapak Camat menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Palang Merah Indonesia yang telah melaksanakan program ini, yang sangat berarti dan sangat penting sekali keberadaannya bagi masyarakat nantinya.
    "bencana itu tidak kita harapkan datangnya, namun jika terjadi bencana, maka kita sudah mempersiapkan diri dengan segala langkah yang akan kita lakukan" tambahnya. inilah tujuan dilatihnya SIBAT di kelurahan ini. (Bams_admin)

Hari Relawan 2009, Bangkitlah Sumbar

Sudah hampir 2 bulan pasca gempa bumi yang melanda ranah minang tanggal 30 September 2009. Banyak cerita duka yang menyelimuti bencana tersebut, dan juga banyak cerita heroik dibalik kisah-kisah korban dan juga para relawan. Semuanya terangkum dalam sebuah catatan tersendiri bagi masyarakat di sumatera Barat.


Tanggal 30 september 2009 tanpa disangka-sangka memiliki arti baru bagi Sumatera Barat, sebelumnya semua orang di Indonesia mengenal tanggal tersebut sebagai sebuah hari yang melahirkan gerakan pemberontakan yang cukup besar di Indonesia ini....Gerakan 30 september (G30S/PKI).


Tanggal 30 september juga memiliki arti baru bagi para relawan dan volunter yang mendedikasikan dirinya saat penanganan bencana tersebut. Tanggal 30 september para relawan lokal yang tergabung di Palang Merah dan juga beberapa organisasi kemanusiaan lainnya berangkulan tangan untuk memberikan kontribusi terhadap para korban yang masih tertimbun reruntuhan. Empat hari pasca gempa, beberapa NGO dan juga organisasi kemanusiaan di Indonesia mengarahkan kegiatan kepada rekonstruksi dan distribusi bantuan. Sampai saat ini proses penanganan rekonstruksi masih berjalan. Bantuan masih didistribusikan, kegiatan penguatan psikologi, pembangunan rumah hunian sementara dan banyak lagi kegiatan lainnya yang masih tetap dilakukan. Kegiatan yang dilakukan tersebut di prediksikan akan masih terus berjalan 6 bulan kedepan.


Ada sedikit kekecewaan yang terasa oleh para relawan, status bencana daerah yang ditetapkan oleh pemerintah pusat menjadi sebuah polemik dan memberikan efek psikologi bagi penanganan bencana tersebut. "Apakah karena kurangnya angka korban yang mati, atau kurangnya fisik bangunan yang rusak" yang mengakibatkan status tersebut ". Itulah beberapa selentingan-selentingan komentar yang sering kita dengar di masyarakat.


Semoga apa yang telah sama-sama dilakukan oleh relawan dan juga pemerintah dalam rangka mengembalikan kondisi kehidupan masyarakat di Sumatera barat bisa memberikan dampak positif, dan memiliki tempat sendiri di hati masyarakat.


Kita kembali kepada Peringatan hari relawan 2009, Hari relawan 2009 sengaja di tetapkan oleh pemerintah sebagai apresiasi terhadap ribuan relawan yang bertugas pada waktu bencana tsunami yang melanda Aceh pada tanggal 26 Desember 2004. Tanggal tersebut dijadikan sebagai hari yang akan selalu diingat oleh masyarakat terhadap bantuan tanpa pamrih yang dilakukan oleh relawan di pusat-pusat bencana di Aceh.


Dengan momentum hari relawan ini, kita berharap Indonesia selalu di berikan kemudahan dan juga dijauhkan dari bencana yang mengancam, dan semoga semua relawan yang ada di Indonesia bisa selalu memberikan dampak positif bagi masyarakat.


Dan khusus untuk Sumatera Barat, semoga Sumbar kembali bangkit.......dan semua pihak bisa merampungkan pekerjaan pasca bencana tanpa ada polemik dan konflik. Melalui semangat hari relawan, mari kita jadikan pekerjaan kemanusiaan ini menjadi sebuah tugas akhirat yang akan diberikan imbalan oleh yang maha kuasa.....


"Selamat Hari Relawan bagi seluruh relawan di Indonesia"

Selamat Datang di PMI untuk Bapak JK


Selamat kepada Bapak HM Jusuf Kalla yang telah terpilih menjadi Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) untuk periode 2009-2015. Beliau terpilih pada Musyawarah Nasional Ke-19 PMI yang diselenggarakan di Jakarta 22 Desember 2009.


Terimakasih yang tak terhingga kami ucapkan kepada Bapak Marie Muhammad yang telah mendedikasikan dirinya kepada PMI sampai periode ini. Beliau telah memberikan suasana baru bagi kepalangmerahan di Indonesia, semoga segala sumbangsih pikiran dan juga tenaga serta materi yang diberikan kepada PMI bisa lebih memajukan PMI kedepan.


Dan untuk Pak JK, banyak tugas dan tanggung jawab yang besar yang menunggu tangan cekatan beliau. Berbagai kemungkinan bencana yang merongrong seluruh negeri di berbagai daerah di Indonesia menjadi prioritas awal yang harus disikapi secara sigap. Kami semua yakin dan berharap lebih dengan terpilihnya pak JK, semoga dengan ketegasan yang menjadi simbol dari kepemimpinan Pak JK bisa mempercepat proses penanganan bencana dan juga berbagai macam kegiatan kepalangmerahan lainnya di Indonesia.


Kami segenap Pengurus beserta relawan PMI Cabang Kota Padang mengucapkan


"SELAMAT ATAS TERPILIHNYA BAPAK M. JUSUF KALLA, DAN SELAMAT MENJALANKAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWABNYA"


DAN


"TERIMA KASIH ATAS PENGABDIAN YANG TELAH DIBERIKAN OLEH BAPAK MARIE MUHAMMAD "


Semoga Palang Merah Indonesia bisa selalu memiliki tempat dan memberikan kontribusi positif bagi penanggulangan bencana di Indonesia dan juga di dunia Internasional.

Bantuan "Keceriaan" dari Tim PSP PMI Cabang Kota Padang





Bencana Gempa yang melanda Kota Padang pada tanggal 30 September 2009 telah mencatatkan korban ribuan jiwa dan juga kerusakan serta kerugian materil yang cukup besar. Kerusakan sangat merata di beberapa daerah di Kota Padang, Pariaman, Agam, dan juga beberapa daerah lainnya di Sumatera Barat. Kerusakan konkrit yang terjadi bisa kita lihat secara nyata dengan kedua belah mata, akan tetapi ada kerusakan yang sangat sulit dideteksi dengan kasat mata. Kerusakan tersebut mengarah kepada mental dan psikologi masyarakat yang juga ikut terguncang oleh hebatnya dampak bencana gempa tersebut. Salah seorang anggota keluarga ikut menjadi korban, rumah yang telah rata dengan tanah, bantuan yang belum kunjung datang, kesehatan yang sudah mulai terganggu dan banyak lagi hal lain yang bisa memberikan efek kepada gangguan mental dan psikologi masyarakat yang terjadi pasca gempa melanda.





Menyikapi kondisi ini, PMI Cabang Kota Padang melalui Program Psychosocial Supporting Program atau yang lebih dikenal dengan "PSP" menggalang kekuatan dari relawan-relawan untuk memberikan bantuan dari sisi kejiwaan. Kegiatan ini telah dilakukan pada minggu pertama setelah gempa melanda Kota Padang. Kegiatan difokuskan untuk menumbuhkan kembali keceriaan yang mulai pudar di mata anak-anak dan juga sedikit menghilangkan kepenatan pikiran dalam menghadapi kondisi pasca bencana bagi masyarakat.





Program-program yang telah dilakukan sampai saat ini masih diprioritaskan kepada anak-anak, karena anak-anak merupakan sosok yang sangat rentan mengalami gangguan kejiwaan/psikologi  karena bencana. Banyak anak-anak yang masih takut masuk sekolah karena melihat sebagian bangunan sekolahnya rubuh, banyak anak-anak yang tidak nyaman bersekolah di dalam tenda-tenda dikarenakan panasnya cuaca. Tim PSP PMI Cabang Kota Padang pada awalnya mulai mendata beberapa sekolah yang masih mengalami kesulitan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Disinilah peran relawan PSP sangat dibutuhkan, karena pendekatan yang dilakukan lebih mengarah kepada psikologi dengan menggunakan teknik-teknik yang bukan teknik konvensional akhirnya murid-murid PAUD/TK/SD kembali mau belajar di dalam kelas dan mau kembali serius menerima bahan ajaran dari gurunya.





Berikut beberapa lokasi kegiatan yang telah dilakukan oleh Tim PSP PMI Cabang Kota Padang yang di prioritaskan kepada anak-anak :





1.        SDN 25 dan 28 Kel.Purus Kec. Padang Barat
2.        SDN 23 dan 24 Kel. Purus Kec. Padang Barat
3.        PAUD Lubeg Jalan Lubuk Begalung belakang Masjid Nurul Huda
4.        TK Pembina Marapalam, jalan Lubuk Begalung Komp. Pemda
5.        TK Aisyiayah 19 Lubuk Lintah Kec. Kuranji
6.        SD Negeri 11 Ampang Kec. Kuranji Kamp. Kalawi
7.        PAUD Melati Jalan Tepi Bandar Bekali Sawahan Timur Kec. Padang Barat
8.        SD Negeri 12 Jl. Pulau Talena 1 Kampung Lapai Kec. Nanggalo Padang
9.        SD Negeri 18 Jl. Pulau Talena 1 Kampung Lapai Kec. Nanggalo Padang 
10.     SD Negeri 12 Ulak Karang Utara  
11.     SD Negeri 27 Ulak Karang Utara
12.     SD Negeri 29 Ulak Karang Utara Jalan Bunda Raya Kec. Padang Utara
13.     SD Negeri 26 Kel. Air Tawar Timur Kec. Padang Utara jalan Pinang Sori 1 Kota Padang
14.     SD Negeri 28 Kel. Air Tawar Timur Kec. Padang Utara jalan Pinang Sori 1 Kota Padang
15.     Dan beberapa sekolah lainnya



Selain kepada anak-anak, Tim PSP PMI Cabang Kota Padang juga memberikan pencerahan-pencerahan kepada masyarakat yang juga terdampak oleh bencana ini. Ada beberapa kegiatan yang telah kita angkatkan  seperti Senam Lansia dan juga Pengajian rohani dengan mendatangkan buya. Hal ini memberikan dampak positif bagi masyarakat, selama ini masyarakat disibukkan dengan mengurusi rumahnya masing-masing....dengan Senam Lansia yang diadakan, mereka kembali bisa berkumpul dan bersenda gurau antara tetangga dan bisa melupakan kepenatan pikiran akibat rumah mereka yang hancur. Selain itu, Mesjid dan mushalla yang semenjak gempa mulai kurang didatangi jema'ah, melalui program pengajian yang dilakukan bisa memperlihatkan perubahan yang cukup signifikan, sehingga Mesjid dan Mushalla pun sudah kembali bisa diramaikan oleh pengajian-pengajian rutin, seperti yang dilakukan di RT 5 RW II Kurao Pagang Kec. Nanggalo Padang.





Kedepan, Tim PSP PMI Cabang Kota Padang memiliki agenda kegiatan yang akan di arahkan kepada kegiatan-kegiatan massal. Kami berencana akan mengadakan senam massal, jalan santai dan juga tablik akbar yang akan dipusatkan di beberapa daerah-daerah strategis di Kota Padang seperti di GOR H. Agus Salim, Imam Bonjol dan lokasi lainnya. Selai itu ada ide nyeleneh yang juga sempat terpikirkan oleh relawan, kami akan menyewa beberapa pakaian badut yang nantinya akan dipakai oleh relawan berputar-putar keliling kota Padang dengan prediksi bahwa "Melalui media badut ini kami akan  mencoba mengembalikan senyum di setiap wajah orang minang di Kota Padang ini"



















Tim PSP PMI Cabang Kota Padang :
1. Bukhari Halim
2. M. Najippudin, S.Sos.I
3. Alfi Syukria
4. Zia Rahayu
5. Nofridawati
6. Siti Rabiatun
7. Suharjono, S. Pd
8. Marzani
9. Slamet Heri



Mobil Adventure PMI Cabang Kota Padang


 















Sang Ambulance's Adventure


Ini sedikit cerita seru mengenai kendaraan favorit dari relawan-relawan PMI Cabang Kota Padang. Saat ini ada 2 (dua) unit Mobil yang dipergunakan oleh markas PMI cabang Kota Padang dalam operasional kegiatan, baik disaat siaga maupun disaat bencana. Mobil tersebut adalah 1 (satu) unit Suzuki APV dan 1 (satu) unit mobil ambulance L-300 tahun 1980-an.
























Mobil APV disaat bencana Gempa di Solok dan Padang Panjang 'Maret 2007



Tapi yang menjadi mobil favorite dari relawan di PMI cabang Kota Padang sampai saat ini adalah mobil Ambulance Putih. Hal ini dikarenakan oleh kekayaan nilai historis yang melekat pada mobil tersebut sampai saat ini, Apapun bencana yang terjadi khususnya di Kota Padang dan di kawasan Sumbar....Mobil ini selalu siap untuk beroperasi. Tragedi Bukit Lantiak yang memakan puluhan orang Korban juga menjadi bukti dedikasi mobil ini, setiap korban yang ditemukan langsung di evakuasi dengan mobil ini.



 















Performance ambulance saat droping bantuan gempa


Akan tetapi dipenghujung umur yang telah memperngaruhi performance dan kekuatan mobil, si ambulance saat ini tidak begitu difungsikan sebagai ambulance, dan hanya digunakan untuk memobilisasi relawan dan juga mendroping bantuan ke lokasi.


Sampai saat ini Posoko Tanggap bencana PMI Cabang Kota Padang masih melakukan upaya rehabilitasi dan memberikan bantuan kepada korban bencana Gempa 30 September 2009. Mobil ini merupakan salah satu instrumen kesuksesan para relawan dalam bergekiatan, karena dengan deru mobil yang terseok-seok dan panjangnya dan sulitnya daerah yang akan ditempuh tidak menjadi halangan bagi mobil ini.


 















Penyerahan bantuan kepada masyarakat


Selain dipakai sebagai mobil operasional Gempa, ambulance ini juga dimanfaatkan secara maksimal oleh UTDC PMI Cabang Kota Padang sebagai Mobil Unit yang memobilisasi tenaga dan perelengkapan Transfusi daerah ke beberapa lokasi di Kota Padang dan Di Sumatera Barat. Apalagi pasca gempa yang melanda, kebutuhan darah untuk kawasan Kota Padang selalu kurang dan tidak mencukupi sehingga diperlukan sosialisasi dan himbauan kepada masyarakat serta instansi untuk mau mendonorkan darahnya. Sudah beribu kantong Darah yang telah dibawa oleh mobil ini.......


Sedemikian sibuknya rutinitas dari mobil yang sudah tergolong uzur ini, akan tetapi tidak terlihat raut kelelahan untuk tetap menjalankan tugasnya...(lumayan puitis....hehehe).


Yang terlihat hanya biaya perbaikan rutin yang dikeluarkan berjuta-juta jumlahnya, dan tidak ada lagi acesoris yang melekat ditubuh mobil tersebut sebagai perhiasan yang bisa memperindah penampakannya. Tidak ada lagi keramahan dari sopir dan penumpang terhadap segala peralatan di dalam mobil tersebut, seperti pintu yang harus di dorong kuat-kuat sampai menimbulkan bunyi yang keras, bau mesin dan asap knalpot yang masuk ke dalam kabin mobil, handle perseneling yang mesti beradu dulu dengan dashboard sebagai tanda perseneling telah masuk dan bisa kembali tancap gas, sopir yang mesti berhati-hati jika kondisi jalan tergenang air karena akan mengakibatkan kualitas pengereman akan sedikit terganggu, dan banyak lagi hal lainnya yang membuat mobil ini kurang dihargai.


Akan tetapi mobil ini akan selalu dan tetap dicintai oleh seluruh relawan yang berkegiatan di PMI Cabang Kota Padang, tidak memandang kerusakan,ketidaknyamanan dan segala macam kekurangan yang dimilikinya.....mobil ini telah mencatatkan sejarah tersendiri bagi Relawan dan PMI Cabang Kota Padang.

Tim Assesment PMI Cabang Padang Mulai Memfinalkan Data


Data sekunder yang berasal dari data yang dikumpulkan oleh tim asessment dari kelurahan-kelurahan yang ada di Kota Padang menjadi data acuan bagi tim asessment dalam melakukan verifikasi data korban gempa. Data ini diperoleh tim asessment berkat keaktifan dan pergerakan petugas kelurahan dalam mendata korban-korban pada kelurahannya. Kegiatan pengambilan data sekunder ini telah dilakukan semenjak tanggal 01 Oktober 2009 dengan melibatkan beberapa orang relawan yang pada saat itu bergabung dengan PMI Daerah.

Data Sekunder yang terkumpul oleh Tim Assesment PMI Cabang Kota Padang per tanggal 31 Oktober 2009 adalah sebagai berikut :


Kecamatan
 RB
 RS
 RR
 Jumlah
Koto Tangah
    7,191
    8,432
    7,566
  23,189
Kuranji
    4,990
    4,749
    4,753
  14,492
Lubuk Begalung
    4,976
    5,305
    6,506
  16,787
Nanggalo
    2,787
    1,911
    1,468
    6,166
Padang Utara
    2,666
    3,036
    3,102
    8,804
Lubuk Kilangan
    2,441
    2,098
    2,315
    6,854
Padang selatan
    2,436
    2,535
    2,887
    7,858
Padang Barat
    2,160
    2,202
    2,399
    6,761
Padang Timur
    1,670
    3,087
    3,395
    8,152
Bungus Teluk Kabung
    1,151
    1,044
    1,219
    3,414
Pauh
    1,126
    1,426
    2,005
    4,557
TOTAL 
  33,594
  35,825
  37,615


Data sekunder yang diperoleh tersebut akan kembali di verifikasi oleh tim, proses verifikasi dilakukan dengan mendatangi langsung RW dan RT dimana lokasi rumah yang rusak. Romadi yang merupakan Koordinator tim Assesment menyatakan bahwa teknik door to door menjadi salah satu teknik jitu yang harus diterapkan oleh tim untuk melihat kondisi riil korban, walaupun memakan waktu yang cukup lama akan tetapi strategi ini harus dilakukan demi memperoleh data valid di lapanngan.
Diharapkan kepada seluruh masyarakat dan perangkat pemerintah mulai dari Lurah, RW, RT untuk bisa memberikan data yang benar dan juga membantu dalam mevalidasi data yang telah ada.



 
@2009 Palang Merah Indonesia Cabang Kota Padang | created by : rifkadejavu.com